Jumat, 23 Februari 2018

Coring dan Coring Analysis

CORING DAN CORING ANALYSIS

Coring adalah proses pengambilan sample atau contoh batuan dari dalam lubang bor. Core analisis merupakan tahapan analisa setelah contoh batuan bawah permukaan (core) diperoleh. Tujuannya untuk mengidentifikasikan karakteristik batuan bawah permukaan yang diwakili oleh core yang diambil. Hasil analisa akan mendiskripsikan sifat-sifat petrofisik yang akan digunakan dalam karakterisasi reservoar.
Proses coring terbagi menjadi dua metode, yaitu :
1.           Bottom Hole Coring
Coring yang dilakukan bersamaan dengan proses pemboran, sampel diambil pada dasar lubang.
2.           Side Wall Coring
Coring dilakukan pada saat pemboran telah terlewati. Sampel diambil pada dinding lubang bor pada kedalaman tertentu yang dipilih berdasarkan log lithologi dan hasil analisa cutting.

1.1.            Bottom Hole Coring
                    Adapun macam-macam dari Bottom Hole Coring adalah, sebagai berikut :
a.            Conventional Coring
Pengambilan core dilakukan dengan menggunakan core bit biasa ( rotary core bit) atau Diamond bit.
Ukuran core : diameter : 3 – 5 inchi
                                    Panjang : 30 – 70 ft                
Keuntungan yang didapat melalui metode conventional coring antara lain ukuran diameter core besar hampir seperti ukuran lubang bor, persentasi perolehan core formasi tinggi, dapat digunakan pada sebagian besar formasi, dan tidak membutuhkan peralatan pemboran tambahan di permukaan. Kelemahan metode ini adalah pada pentingnya proses pencabutan drill pipe untuk menjaga kondisi core setelah tiap core dipotong.
Kelebihan metode diamond coring antara lain umur bit lebih panjang, kemungkinan pemotongan sampai 90 ft core setiap running, persentase perolehan core tinggi, diameter core besar, dan dapat disesuaikan untuk berbagai formasi. Kelemahan metode ini antara lain adalah mahalnya bit dan core barrel, membutuhkan kondisi operasi yang layak dalam penggunaan metode ini, setiap akan mengambil core dari core barrel dilakukan round trip, dan membutuhkan operator yang mengetahui operasional diamond coring.

b.            Wire Line Coring
Pengambilan core dilakukan dengan menggunakan kabel. Tidak perlu mencabut rangkain pipa bor pada saat mengambil core dari core barel.
Ukuran core : diameter : 11/8 – 2 inchi
                        Panjang : 10 – 20 ft    
Kelemahan metode ini antara lain penggunaan metode ini terbatas pada formasi lunak, persentase perolehan core rendah, diameter core lebih kecil dari pada metode conventional.

1.2.            Sidewall Coring
Pada metode ini, sampel batuan (core) diambil dari dinding sumur yang telah dibor terlebih dahulu pada kedalaman yang ditentukan. Pengambilan core dilakukan saat pemboran dihentikan sementara, dengan cara menurunkan peralatan core, yang dilengkapi dengan peluru yang berlubang (sebagai tempat core) dan diikatkan pada kawat baja (wireline).
Peluru–peluru tersebut dioperasikan secara elektris dari permukaan dan dapat ditembakkan secara simultan baik bersama–sama atau sendiri–sendiri. Dengan menembusnya peluru ke dalam dinding lubang bor maka core akan terpotong dan terlepas dari formasi. Dengan adanya kabel baja yang berhubungan dengan peluru, maka peralatan sidewall coring beserta core dapat diangkat ke permukaan. Ukuran core yang didapat dengan cara ini mempunyai diameter ¾  –  1 3/16  inci dan panjangnya hanya 2 ¼ inci.
Keuntungan dari metode sidewall coring adalah mendapatkan sampel pada kedalaman berapa pun setelah lubang dibor dan dapat membantu interpretasi log.

1.3.            Penanganan Core (Core Handling)
Penanganan core adalah semua proses yang dilakukan setelah core sampai di permukaan.
Penanganan core ini meliputi :
  1. Pemotongan
  2. Pembungkusan.
  3. Pemberian label
1.3.1.      Pemotongan Core
»        Setelah sampai dipermukaan core dikeluarkan dari barel dan dipotong setiap 3 ft (atau ± 1meter ) dengan meggunakan core cutter. Tujuan dari pemotongan ini agar memudahkan dalam pengangkutan ke laboratorium.
»        Setelah core dikeluarkan semua dari barel kemudian core yang telah dipotong tersebut disusun dalam box (tempat core, yang terbuat dari kayu atau fiber glass) dan diberi tanda top dan bottomnya.

1.3.2.      Pembungkusan Core
Tujuan dari pembungkusan ini adalah agar core tidak mengalami perubahan kandungan fluida serta terjadi kerusakan selama proses pengangkutan.
Ada 3 (tiga) cara pembungkusan :
             1.   Pembungkusan dengan lilin (wax)
Langkah-langkahnya:
ð Core dibungkus dengan plastik tipis
ð Kemudian dibungkus lagi dengan kertas alluminium (alluminium foil) dan diberi label
ð Diikat dengan tali dan dicelupkan dalam wax (lilin)

             2.   Pipa PVC
Cara ini dilakukan dengan memasukkan core kedalam pipa PVS dan kedua ujungnya ditutup rapat.

             3.   Fiber-Glass
Fiber glass sudah terpasang pada core barel sehingga pada saat di permukaan sudah berada dalam pipa fiber-glass. Kemudian core dipotong dan setelah itu diinjeksikan resin dengan maksud untuk menjaga core agar tidak mengalami goncangan selama transportasi dan ujungnya ditutup dengan rapat (dicelupkan pada wax).

1.3.3.      Pemberian Label
Tujuan dari pemberian label ini agar tidak terjadi kesalahan dalam interpretasi atau analisanya.
Penlabelan :
-        Nama sumur
-        Kedalaman
-        Lapangan
-        Nomor core
-        Tanda panah Top-Bottomnya
Setelah pemberian label, core dimasukkan dalam core box dan siap untuk dikirim ke laboratorium.

1.3. Analisa Core
Dengan melakukan analisa core akan diperoleh informasi sebagai berikut :
  1. Dalam bidang Teknik Pemboran
»     Sifat mekanik dari batuan
»     Sifat-sifat swelling
»     Pengaruh zat-zat kimia dalam lumpur

  1. Dalam bidang Teknik Produksi
»     Analisa butiran
»     Penentuan parameter untuk proyek peretakan dan pengasaman.

  1. Dalam bidang Teknik Reservoir
»     Penentuan kedalaman, ketebalan lapisan
»     Penetuan porositas (f), permeabilitas (k) dan saturasi
»     Penetuan sifat tekanan kapiler

Ada 3 teknik dalam melakukan analisa core yaitu sebagai berikut:
  1. Conventional core analysis dengan Plug kecil
  2. Whole core analysis
  3. Side wall core analysis
Data yang diperoleh dari ketiga teknik tersebut adalah sebagai berikut:
  1. Conventional core analysis dengan Plug kecil
a.       permeabilitas
b.      porositas
c.       saturasi fluida
d.      grain density
e.       bulk density

  1. Whole core analysis
Teknik ini digunakan karena adanya fracture atau vugs, sehingga dengan teknik menggunakan small plugs menjadi tidak benar.
Data yang diperoleh, yaitu:
    1. permeabilitas horisontal
    2. porositas
    3. saturasi fluida
  1. Side wall core analysis
Dilakukan sebagai pembanding dari conventional core terutama pada penentuan saturasi fluida.
Ketiga teknik analysis di atas biasa disebut sebagai analisa core rutin. Disamping itu masih ada analisa core special yaitu analisa karakteristik batuan untuk mengevaluasi formasi yang mencakup distribusi saturasi fluida dalam formasi serta karakteristik aliran 2 fasa di dalam formasi.
Data yang dapat diperoleh dari analisa core special, antara lain:
-        Tekanan kapiler
-        Relatif gas/oil permeability (kro, krg)
-        Relatif water/oil permeability
-        Formation faktor dan resistivity ratio
-        wettabilitas

1.4. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kondisi Core
          Idealnya core yang didapat mempunyai kondisi yang sama seperti sebelum diambil (in-situ). Tetapi hal itu tidak mungkin diperoleh karena selama proses pemboran dan pengangkatan core ke permukaan akan terjadi perubahan pada core dan kandungannya.
Ada 2 (dua) faktor penyebab terjadinya perubahan core, yaitu :
     1.   Adanya pembilasan (flushing) oleh lumpur pemboran saat operasi coring sehingga menyebabkan kandungan hidrokarbon akan berkurang dan kandungan air meningkat.
     2.   Penurunan Tekanan dan Temperatur
           Adanya penurunan tekanan dan temperatur menyebabkan gas yang terlarut dalam minyak akan terbebaskan. Peristiwa tersebut adalah gambaran miniatur dari “Dissolved Gas Drive“ (sehingga gas yang terbebaskan tersebut akan mendorong minyak dan air keluar dari pori).
Akibatnya saturasi fluida dalam core yang sampai dipermukaan terdiri dari:
§  minyak sisa
§  sejumlah air yang merupakan jumlah dari filtrat lumpur dan air reservoir.
§  Sejumlah gas






Coring dan Coring Analysis

CORING DAN CORING ANALYSIS Coring adalah proses pengambilan sample atau contoh batuan dari dalam lubang bor. Core analisis merupakan ta...